KENALI Tanda-tanda Pembengkakan Jantung yang Dialami Melisha Sidabutar Konstestan Idol 2021, Ternyata Bukan Penyakit
Kenali tanda-tanda pembengkakan jantung yang dialami oleh Melisha Sidabutar, kontestas Indonesian Idol 2021.
Ternyata kondisi pembengkakan jantung yang jadi penyebab meninggalnya Melisha Sidabutar bukan sebuah penyakit.
Wafatnya kontestan Indonesian Idol, Melisha Sidabutar (19) masih meninggalkan duka tersendiri bagi orang-orang di sekitarnya.
Terlebih, kematian Melisha Sidabutar terbilang sangat mendadak.
Kontestan Indonesian Idol Special Season, Melisha Sidabutar, meninggal dunia karena mengalami pembengkakan pada jantungnya.
Hal itu diungkapkan oleh sahabat yang tinggal bertetangga dengan Melisha, Ellysia Belinda.
"Iya, betul, Kak (meninggal karena pembengkakan jantung)," tulis Ellysia Belinda, Rabu (9/12/2020), dikutip dari Kompas.com.
Lantas, apa sebenarnya pembengkakan jantung dan bagaimana gejalanya?
Mengutip Mayo Clinic via Kompas.com dalam artikel berjudul "Pembengkakan Jantung Bukan Penyakit", pembengkakan jantung atau yang dikenal dengan istilah kardiomegali adalah kondisi pembesaran jantung yang dapat terlihat setelah seseorang melakukan tes pemindaian seperti rontgen dada.
Tes lain kemudian diperlukan untuk mendiagnosis kondisi yang menyebabkan pembengkakan jantung.
Jantung yang membesar dapat disebabkan oleh stres jangka pendek pada tubuh seperti kehamilan, atau kondisi medis seperti melemahnya otot jantung, penyakit arteri koroner, masalah katup jantung atau irama jantung yang tidak normal.
Kondisi tertentu dapat menyebabkan otot jantung lebih tebal atau menyebabkan salah satu bilik jantung membesar, membuat pembengkakan jantung.
Tergantung pada kondisinya, jantung yang membesar mungkin bersifat sementara atau permanen.
Namun jangan khawatir, pembengkakan jantung dapat diobati dengan memperbaiki akar penyebabnya.
Perawatan untuk kardiomegali dapat mencakup obat-obatan, prosedur medis, atau operasi.
Gejala
Pada beberapa orang, pembengkakan jantung tidak menimbulkan tanda atau gejala. Namun, orang lain mungkin memiliki gejala seperti di bawah ini:
Sesak napas
Irama jantung yang tidak normal (aritmia)
Pembengkakan (edema), yakni penumpukan cairan di sel tubuh
Kapan harus ke dokter?
Jantung yang membesar lebih mudah diobati jika terdeteksi sejak dini.
Cari perawatan medis jika Anda memiliki salah satu dari tanda dan gejala ini, yang mungkin berarti Anda mengalami serangan jantung:
Nyeri dada
Ketidaknyamanan di area lain di tubuh bagian atas, termasuk satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang,
atau perut
Sesak napas yang parah
Pingsan
Jika Anda memiliki tanda atau gejala baru yang mungkin terkait dengan jantung, segera buat janji temu dengan dokter.
Penyebab
Pembengkakan jantung bisa disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan jantung memompa lebih keras dari biasanya atau kondisi yang merusak otot jantung.
Terkadang jantung menjadi lebih besar dan menjadi lemah karena alasan yang tidak diketahui, ini dikenal sebagai kardiomegali idiopatik.
Kondisi jantung bawaan lahir, kerusakan akibat serangan jantung, atau detak jantung tidak normal (aritmia) dapat menyebabkan kardiomegali.
Kondisi lain yang terkait dengan pembesaran jantung meliputi:
1. Tekanan darah tinggi
Jantung Anda mungkin harus memompa lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh Anda, memperbesar dan menebalkan otot.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar, menyebabkan otot jantung pada akhirnya melemah. Tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar bilik atas jantung.
2. Penyakit katup jantung
Empat katup jantung menjaga aliran darah ke arah yang benar. Jika katup rusak oleh kondisi seperti demam rematik, cacat jantung, infeksi (endokarditis infeksi), gangguan jaringan ikat detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), pengobatan tertentu atau pengobatan radiasi untuk kanker, jantung bisa membesar.
3. Kardiomiopati
Penyakit jantung ini membuat jantung Anda lebih sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Seiring perkembangannya, jantung Anda mungkin membesar untuk mencoba memompa lebih banyak darah.
4. Cairan di sekitar jantung Anda (efusi perikardial)
Akumulasi cairan di kantung yang berisi jantung Anda dapat menyebabkan jantung tampak membesar pada foto rontgen dada.
5. Arteri tersumbat
Arteri yang tersumbat di jantung merupakan penyakit arteri koroner.
Dengan kondisi ini, plak lemak di arteri jantung menghalangi aliran darah melalui pembuluh jantung, yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Ketika satu bagian otot jantung mati, jantung Anda harus memompa lebih keras untuk mendapatkan cukup darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan jantung membesar.
6. Anemia
Jumlah sel darah merah rendah atau disebut anemia.
Anemia adalah suatu kondisi di mana tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan Anda.
Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah untuk menutupi kekurangan oksigen dalam darah.
7. Gangguan tiroid
Baik kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembesaran jantung.
8. Hemochromatosis
Hemochromatosis adalah kondisi di mana zat besi berlebihan di dalam tubuh.
Hemochromatosis adalah kelainan di mana tubuh Anda tidak memetabolisme zat besi dengan benar, menyebabkannya menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung Anda. Hal ini dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar akibat melemahnya otot jantung.
9. Penyakit langka seperti amiloidosis
Penyakit langka yang dapat memengaruhi jantung Anda, seperti amiloidosis.
Amiloidosis adalah suatu kondisi di mana protein abnormal beredar di dalam darah dan dapat disimpan di dalam jantung, mengganggu fungsi jantung Anda dan menyebabkannya membesar.
Faktor risiko
Anda lebih berisiko mengalami pembengkakan jantung jika memiliki salah satu faktor risiko di bawah ini:
Tekanan darah tinggi. Memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri.
Riwayat keluarga dengan pembesaran jantung atau kardiomiopati. Jika anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, memiliki hati yang membesar, Anda mungkin lebih rentan.
Penyakit jantung bawaan. Jika Anda terlahir dengan kondisi yang memengaruhi struktur jantung Anda, Anda mungkin berisiko lebih tinggi.
Penyakit katup jantung. Jantung memiliki empat katup, yakni aorta, mitral, pulmonal dan trikuspid yang membuka dan menutup untuk mengarahkan aliran darah melalui jantung Anda. Kondisi yang merusak katup bisa menyebabkan jantung membesar.
Pencegahan
Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang dapat menyebabkan jantung membengkak, seperti kardiomiopati. Jika kardiomiopati atau kondisi jantung lainnya didiagnosis lebih awal, pengobatan dapat mencegah penyakit memburuk.
Mengontrol faktor risiko penyakit arteri koroner seperti penggunaan tembakau, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes dapat membantu mengurangi risiko pembengkakan jantung dan gagal jantung dengan mengurangi risiko serangan jantung.
Anda dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena gagal jantung dengan makan makanan yang sehat dan tidak menyalahgunakan alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.
Mengontrol tekanan darah tinggi dengan diet, olahraga, dan mungkin obat-obatan juga mencegah banyak orang yang memiliki jantung yang membesar untuk mengalami gagal jantung.
sumber: suryamalang.tribunnews